Menu
Catatan Harian Bjorn Seligsson 1
Demi |saat itu| yang belum tentu datang,
aku terus mengejar kekuatan.
Pernahkah aku meragukannya sekali saja?
Tidak.
Dan sepertinya, aku tidak akan berakhir sebagai orang tua yang bodoh.
|Itu| pasti akan datang.
Orang bijak dari masa lalu
membangun menara di pulau, sebagai bukti kebijaksanaan
dan dasar bagi kedamaian yang sementara.
Bahkan mata |itu|, yang akan menimbulkan kekacauan,
bisa melihatnya dengan jelas. Sungguh ironi.
Apakah semuanya buruk?
Tidak.
Karena hal-hal yang tidak bisa aku abaikan ini,
aku bisa mengingat kalau semua ini adalah peringatan.
Demi kepentingan orang-orang,
aku membunuh orang asing yang tidak aku kenal.
Aku akan menjalankan tanggung jawabku.
Demi |saat itu| yang belum tentu datang,
aku terus mengejar kekuatan.
Pernahkah aku meragukannya sekali saja?
Tidak.
Dan sepertinya, aku tidak akan berakhir sebagai orang tua yang bodoh.
|Itu| pasti akan datang.
Orang bijak dari masa lalu
membangun menara di pulau, sebagai bukti kebijaksanaan
dan dasar bagi kedamaian yang sementara.
Bahkan mata |itu|, yang akan menimbulkan kekacauan,
bisa melihatnya dengan jelas. Sungguh ironi.
Apakah semuanya buruk?
Tidak.
Karena hal-hal yang tidak bisa aku abaikan ini,
aku bisa mengingat kalau semua ini adalah peringatan.
Demi kepentingan orang-orang,
aku membunuh orang asing yang tidak aku kenal.
Aku akan menjalankan tanggung jawabku.